Judul Novel: Akar Penulis:  Dee Lestari Penerbit: Bentang Tahun terbit: 2012 Bodhi berprofesi sebagai tukang tatto dan penyi...

[Review] Novel - Supernova: Akar


Judul Novel: Akar
Penulis:  Dee Lestari
Penerbit: Bentang
Tahun terbit: 2012

Bodhi berprofesi sebagai tukang tatto dan penyiar radio punk ilegal yang didirikan di atas gudang sengketa dengan alat siaran yang dibuat dari hasil mengutil. Ia mengalami kelaian di kepala sehingga terbentuk tonjolan-tonjolan semacam tulang belakang mulai dari ubun-ubun hingga tengkuknya, dan anehnya, tidak ada sehelai rambut pun yang pernah menutupi kepalanya.
Mau tak mau ia harus selalu menutupi kepalanya dengan bandana. Ia berteman dengan Bong, ketua perkumpulan punk yang berpiir secara terbuka namun cerdas. Suatu sore, Bong memintanya untuk membagikan pengalaman hidupnya yang bisa dikatakan cukup ‘luar biasa’ kepada para anggota baru. Membuatya lagi-lagi menyingkap kisah hidupnya yang luar biasa dan nyaris mustahil dialami oleh manusia biasa.
Secara pribadi, plot Akar jauh lebih menantang dan menarik dibandingkan Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Kehidupan Bodhi yang amat abnormal justru amat menarik dan membuat saya tidak bosan-bosan membaca seri yang satu ini. Gaya bahasa yang digunakan rapi, namun terselip pengandaian bernada humor yang mampu membuat saya tergelak. Meski penggunaan teori di seri ini tidak sebanyak dan seekstrem di Supernova KPBJ, plotnya benar-benar menegangkan. Bagi para penikmat karya Lan Fang, novel ini cocok untuk kalian. Buat yang suka Tere Liye atau Ayu Utami juga novel ini cukup mengena.
Untuk menemukan kekurangan ini novel ini cukup sulit buat saya, karena saya suka genre kisah dengan tokoh utama jauh dari ciri-ciri manusia biasa dengan kehidupan yang biasa pula. Hanya saja bagi kalian yang suka kisah realistis dengan karakter yang realistis pula, novel ini sangat tidak cocok karena Bodhi sama sekali tidak normal. Oke?
Bagi yang berniat membaca, saya sarankan usia kalian sudah sepantaran SMA. Meski tidak memakai teori sebanyak kacang di red velvet, dan bahkan teorinya sedikit sekali, ceritanya lebih dewasa dari KPBJ. Jadi kawan, tolong bijak dalam membacanya ya.

Plot: 8.1 dari 10

Bahasa: 8 dari 10

0 comments: