Title        :  Still Doll Author    : KOtaku CherryPie Ratting    : G Genre        : AU, Sad, Angst, Fluffy Length        : Vigne...

[Vignette] Still Doll

Title        :  Still Doll
Author    : KOtaku CherryPie
Ratting    : G
Genre        : AU, Sad, Angst, Fluffy
Length        : Vignette
Main Cast    : Kim Taeyeon (GG)
Disclaimer    : Saya hanya meminjam nama tokoh yang digunakan di sini. Cerita ini milik saya, curahan hati saya. Judul saya ambil dari judul sebuah lagu Jepang tapi isinya tidak sama.
P.S.: INI DILIHAT DARI SUDUT PANDANG TAEYEON

Dimana mimpi hanya membisu sepi
dan harapan hanya menyisakan angan-angan.
Di sini, aku menanti.


Gelap gulita.
Sepi ini kian menyergapku. Menarik tubuhku jauh ke dalam lubang kegelapan senyap tak berdasar. Mengeringkan setiap sendiku, meremukkan tulang-tulangku. Rasa sakitnya menggigit, ngilu hingga rasanya aku nyaris mati. Dan mungkin akan lebih memilih untuk mati daripada bertahan dalam kesepian yang mencekam ini.
Rasanya masih terekam jelas dalam memoriku, hampir-hampir layaknya film yang diputar lambat-lambat hingga setiap adegannya membuatku ingin merintih, perih. Dulu, aku tak harus terkurung di sini. Di petak sempit, teronggok dalam sudut pikiranku sendiri. Menikmati setiap luka yang menganga, menahan sakit yang kian melebar. Rasa-rasanya aku ingin tertawa. Menertawai diriku sendiri, nasibku sendiri.
Aku diciptakan nyaris sempurna –setidaknya begitulah menurutku. Tubuhku terbuat dari porselen Cina, indah sekaligus rapuh. Dua hal berbeda yang selalu saling mengiringi, mengisi, membentuk sebuah putaran takdir yang indah, namun menyakitkan.
Mataku terbuat dari batu zamrud yang dipahat dengan penuh cinta, hingga berkas-berkas cahaya dapat terbiaskan olehnya. Mataku berkilauan kala diterpa cahaya matahari. Kilauan hijau yang mampu meluluhkan hati setiap orang sebeku apapun. Aku bisa membawa berjuta kebahagiaan hanya dengan sepasang biji mata.
Bibirku terlukis layaknya sekuntum mawar merah yang belum merekah sempurna. Sebentuk mungil dengan senyuman yang tak habis-habis. Aku tersenyum, selalu tersenyum. Karena setiap senyuman yang aku suguhkan mampu memberikan kelegaan luar biasa bagi jiwa yang terbeban. Bagi hati yang kecewa. Senyuman yang akan selalu kusuguhkan, tanpa pernah merasa bosan, tanpa pernah merasa lelah.
Rambutku berwana coklat keemasan. Bergelombang layaknya ombak pasang yang saling mengejar tertiup angin malam. Harumnya menyeruak. Hingga aku sendiri – sang pemilik surai keemasan itu, tak henti-hentinya mengagumi diriku sendiri. Aku senang menikmati angin semilir yang berembus lembut membelai kulit, menerbangkan anak-anak rambut yang tertinggal di sepanjang garis dahiku. Menggelitik geli, hingga aku selalu ingin tertawa. Tawa bahagia.
Gaunku ditenun dari kepompong-kepompong manis yang anggun. Disaat mereka berusaha mengubah keburukan ulat-ulat sutra yang mampu membuat bulu kuduk sebagian orang merinding, aku pun bermetamorfosa menjadi sesosok boneka sempurna yang hidup di dunia fantasi. Dunia khayalan yang pada akhirnya kusadari tak akan pernah menjadi nyata.
Ketika pada akhirnya aku sampai pada sebuah perhentian di mana semua musnah. Angan-angan dan mimpi yang selama ini kubangun sedemikian rupa. Yang selalu kujaga dan kuhormati. Membiarkan harapan itu tumbuh bersemi dalam hati kecilku yang penuh harap. Pada akhirnya aku sadar, nyatanya, hidupku tak ubahnya sebuah boneka. Seonggok jasad tanpa nyawa yang tak berharga.
Entah apa aku berekspektasi terlalu tinggi. Apakah aku hanya membangun mimpi-mimpi pilu yang pada dasarnya tak akan pernah terwujud, tak akan pernah tercapai. Seperti setumpuk abu yang berharap suatu saat kelak akan menjadi matahari. Hal yang begitu mustahil dan tidak akan pernah terwujud pada akhirnya hanya menggoreskan luka, menyayat kulitku tanpa ampun meski aku telah merintih, meringis menahan sakit. Memohon jutaan kali agar rasa sakitnya berhenti.
Aku sadar, realita jauh lebih menyakitkan ketimbang angan-angan. Dan sekarang, aku hanya membisu. Membungkam mulutku menahan sakit yang mendera tubuh ringkihku.
Entah sejak kapan semuanya berbalik seratus delapan puluh derajat. Hidupku yang luar biasa hebat, yang selalu kuangung-agungkan runtuh hanya dalam beberapa detik saja.
Cermin, cermin di dinding, siapakah gadis paling cantik di dunia?
Bodoh. Apa yang kau inginkan lagi? Apa yang kau harapkanlagi ? Ingat, kau bahkan tak lebih dari sebuah boneka porselen bargaun sutra yang rapuh. Ingat itu. Boneka. Tak lebih dari sekedar mainan yang dimainkan ketika dibutuhkan dan dibuang ketika tuanmu merasa bosan.
Lagi-lagi aku tertawa.
Entah sejak kapan aku telah kehilangan bagian-bagian dari diriku yang paling berharga. Harapan, mimpi, dan cita-cita. Setelah aku sadar hidupku tak lebih berharga dari sebuah boneka usang, aku tak lagi memiliki ketiganya.  Harapan, hanya membuatku semakin bermimpi suatu saat nanti aku akan meraih sebuah cita-cita. Benar-benar menyakitkan.
Dan lagi-lagi,aku terhempas ke dalam realita dunia yang kejam. Setiap orang harus saling menjatuhkan dan menginjak untuk berada di posisi teratas. Dan aku salah satu dari beribu pecundang yang nyaris kalah. Nyaris.
Sekarang, tubuhku yang terbuat dari porselen itu tak lagi seindah dulu. Kasar dan retak di mana mana. Senyuman yang dulunya selalu terukir manis di bibirku luruh, tergantikan segaris lengkungan murung yang menjemukan. Mataku yang dulu berkilauan, jangankan membiaskan cahaya seperti dulu, alih-alih, memancarkan aura suram yang mencekam. Rambutku kusut masai. Membuatku tampak seperti badut sirkus kampungan yang berusaha terlihat lucu dan menggemaskan. Pakaianku yang dahulu begitu ringan dan indah menyempurnakan penampilanku, berlubang di sana-sini karena digerogoti rayap. Bahkan aku pun merasa jijik pada diriku sendiri.
Ironi.
Seakan senandung kematian selalu bergaung di telingaku sepanjang waktu. Aku berusaha menutup telingaku rapat-rapat, tapi sia-sia. Semuanya sia-sia. Karena sekelebat bayangan kegagalan masih terus terputar dalam memoriku lambat-lambat. Seakan memintaku untuk menikmati detik demi detik rasa sakit yang menggerogoti tubuhku, bahkan lebih dari itu. Jiwaku.
Lukaku sudah tidak lagi berdarah. Namun bernanah. Bernanah hingga membusuk. Aromanya yang menyengat menguar kemana-mana. Membuat setiap orang yang dahulu melihatku dengan tatapan kagum menutup hidungnya. Berjalan cepat-cepat bahkan tanpa sedikitpun melirik keberadaanku.
Andaikan aku masih memiliki jiwa, dapatkah aku bermimpi?
Andaikan aku masih memiliki hati, dapatkah aku berangan-angan?
Andaikan aku masih memiliki cinta, dapatkah aku berharap?
Dapatkah aku menemukan kembali bagian-bagian diriku yang telah lenyap seiring hantu-hantu masa lalu itu  bergentayangan, menyeretku kian dalam ke dalam lubang gelap tak berdasar tempat sekarang aku berkubang?
Aku mohon.
Bebaskan aku.
Bebaskan aku dari rasa bersalah, rasa putus asa. Bebaskan aku dari rasa sakit yang mendera jiwaku.
Aku ingin menjadi seperti dulu. Menanggalkan topeng muram yang kubuat sebagai perisai perlindunganku. Perisai yang melindungiku dari kekecewaan. Melindungiku dari ketakutan akan dibuang dan diabaikan.
Sementara itu, aku hanya bisa menunggu. Di sini. Di petak sempit, teronggok dalam sudut pikiranku sendiri. Ketika matahari tak lagi mampu menerangi siang dan bintang-bintang tak mampu menghiasi malam. Diliputi kegelapan malam mencekam yang memisahkan aku dari jiwaku. Dari diriku.
Dimana mimpi hanya membisu sepi dan harapan hanya menyisakan angan-angan. Di sini, aku menanti.
.
.
.
.
.
 END
Ini saya buat sebagai penghiburan, ketika saya merasa hancur dan tak berdaya… Maaf kalau tidak mudah dimengerti..

2 comments:

  1. すばらしい。 (≧ω≦)
    Jujur, sebenarnya pada awalnya saya tidak tau kalau tokohnya taeyeon (saya tipe orang yang menggunakan barang tanpa melihat buku panduannya dulu) dan menganggap saya sendiri sebagai tokohnya. Saya merasa.. Bagaimana ya.. Agak sulit dijelaskan dengan kata-kata.. Saya merasa seperti saya mengalami sendiri perasaan yang dirasakan tokoh. Kesedihan, kesepian, dan semua emosi yang dirasakan tokoh seperti benar-benar saya alami. Saya benar-benar kagum akan karya-karya yang telah penulis buat. Saya tidak sabar menunggu hasil karya baru penulis.
    P.S. saya suka kisah/cerita bergenre tragedy, slice of life, angst, mystery, detective, dll
    おたのしみに。(灬ºωº灬)♩

    ReplyDelete
    Replies
    1. P.S.S. saya tidak suka kalau ada tokoh yang mati, saya lebih suka kalau semua tokoh hidup walaupun menderita. Tapi sebenarnya saya lebih suka cerita yang happy ending daripada sad ending.

      Delete