Judul Novel: Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh Penulis:  Dee Lestari Penerbit: Truedee Tahun terbit: 2001 Dhimas ...

[Review] Novel - Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh


Judul Novel: Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh
Penulis:  Dee Lestari
Penerbit: Truedee
Tahun terbit: 2001

Dhimas dan Ruben, dua orang Indonesia yang sedang mengenyam pendidikan tingkat perguruan tinggi di Amerika Serikat bertemu ketika ‘geng konglomerat’ dan ‘geng beasiswa’ secara kebetulan menghabiskan waktu bersama.
Ruben yang mengambil bidang kedokteran, setelah sebuah pesta kecil yang kedua kubu itu adakan membuat sebuah janji yang ia paparkan pada Dhimas, seorang mahasiswa sastra Inggris untuk membuat sebuah novel roman sains 10 tahun setelah pertemuan mereka saat itu. Sepuluh tahun setelah hari itu, mereka akhirnya merealisasikan rencana yang telah dibuat. Bersamaan dengan penulisan kisah roman sains Dhimas dan Ruben, Ferre, seorang pengusaha muda yang cemerlang bertemu dengan Rana, jurnalis muda yang juga telah mendapat posisi baik di tempat ia bekerja. Mereka berdua menjalin cinta terlarang, mengingat Rana yang telah 3 tahun menikah dengan seorang pria konglomerat bernama Arwin. Ferre ingin menjadi seorang ksatria seperti yang ada dalam buku yang pernah ia baca sewaktu kanak-kanak dan menganggap bahwa Rana adalah sang putri yang ia cari-cari selama ini. Saat kisah cinta mereka semakin umit dan menyesakkan, muncullah Diva, sang bintang jatuh yang sangat ingin Ferre kalahkan selama ini. Bintang jatuh yang ternyata jauh lebih indah dari yang mampu ia bayangkan.
Secara keseluruhan bahasa yang digunakan dalam novel ini amat apik. Banyak puisi yang menurut saya menarik dan semakin mengintenskan cerita. Terlebih karena di sini Ferre berjiwa pujangga sehingga puisinya ya ampun.. Romantis banget.. hehehe.. Bagi kalian yang suka novel filsafat sejenis karangan Jostein Gaarder, novel ini layak masuk list bacaan kalian. Dee menggunakan banyak teori sains, psikologi, sosiologi dan entah teori-teori lain yang membuat otak panah tapi membuat novel ini tidak murahan. Buat yang suka berpikir, ini cocok banget deh pokoknya buat kalian.
Cuma ya, bagi yang lebih suka baca novel ringa atau bahasa kerennya light novel, mending cari nove lain. Yang ada otak kalian keriting bacanya. Usahakan jangan baca sambil ngantuk. Buat yang otaknya encer sih, tidak masalah. Tapi bagi yang belum terbiasa membaca novel bertabur teori sebanyak kacang di atas kue red velvet, pastikan pikiran kalian sedang jernih. Kalau tidak bisa-bisa kalian pusing atau malah tidak paham sama sekali. Saya suka pemikiran Dhimas dan Ruben yang amat sistematis dan logis. Tapi berhubung saya tidak terlalu meminati kisah cinta, entah mengapa kisah antara Ferre, Rana, dan Arwin agak hambar. Saya suka tokoh Diva karena menurut saya dia jenius luar biasa. Sayang sekali pekerjaannya bikin saya kurang suka.
Saya sarankan pembacanya minimal sudah SMA. SMP juga boleh. Yang penting sudah ampu berpikir terbuka dan bukan agamis fanatik. Karena seperti bahan-bahan filsafat lain, ilmu filsafat merupakan upaya menemukan arti hidup dan dunia didasarkan pada kejadian alamiah, bukan dengan iman atau kepercayaan akan adanya kekuatan supranatural. Bagi yang belum bisa berpikir terbuka mengenai hidup, tolong jadikan novel ini sebagai bacaan dan referensi belaka, bukan justru menimbulkan pertentangan.

Plot: 8.3 dari 10

Bahasa: 8.5 dari 10

0 comments: